Profesor 'antirasis' membuat tweet buruk soal kematian Ratu Elizabeth II

Uju Anya, seorang profesor di Carnegie Mellon University di Pittsburgh, Pennsylvania, menulis tweet yang menyinggung pada Kamis pagi.

Ratu Elizabeth II. Foto tl washingtonexaminer

Di tengah gelombang duka mengalir dengan datangnya kabar kematian Ratu Elizabeth II, seorang profesor justru menunjukkan reaksi sebaliknya. Ia mengharapkan keburukan terjadi pada Ratu yang berkuasa 70 tahun itu. Profesor perguruan tinggi yang menggambarkan dirinya sebagai "antirasis" itu, beralasan Ratu Elizabeth II telah membuat banyak penderitaan di dunia.

Uju Anya, seorang profesor di Carnegie Mellon University di Pittsburgh, Pennsylvania, menulis tweet yang menyinggung pada Kamis pagi ketika muncul berita tentang kesehatan ratu yang memburuk. "Saya mendengar kepala raja dari kerajaan genosida yang diperkosa pencuri akhirnya sekarat. Semoga rasa sakitnya menyiksa," kata Anya, menurut tangkapan layar yang diterbitkan oleh Daily Mail.

Tweet itu dihapus, tampaknya karena melanggar aturan Twitter, tetapi itu tidak menghentikan gelombang kritik terhadapnya.

"Ini adalah seseorang yang seharusnya bekerja untuk membuat dunia lebih baik?" tulis miliarder Jeff Bezos di media sosial. "Kurasa tidak. Wow."

Di antara yang berkomentar adalah penyiar Inggris Piers Morgan, yang men-tweet, "Kamu monster menjijikkan yang keji."