2 tahun kasus Novel Baswedan: Saya menagih komitmen presiden

Meski telah berkomunikasi dengan Presiden Jokowi, Novel menyayangkan tim pencari fakta yang independen belum terbentuk.

Penyidik senior KPK Novel Baswedan menanti kejelasan kasusnya yang sudah dua tahun berlalu. Alinea.id/Daniel.

Pada 11 April 2017, selesai menunaikan ibadah salat subuh di sebuah masjid dekat rumahnya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, dua orang tak dikenal yang berboncengan sepeda motor menyerang penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, dengan menyiramkan air keras ke arah wajahnya.

Akibat serangan itu, mata kiri Novel rusak hingga 95%. Ia berkali-kali harus menjalani operasi. Namun, dua tahun berlalu, kasus penyerangan terhadap dirinya masih sumir.

Karier Novel di KPK terbilang bersinar. Lulusan Akademi Kepolisian pada 1998 ini berhasil membawa pulang tersangka suap pembangunan wisma atlet di Hambalang Muhammad Nazaruddin dari pelariannya di Kolombia.

Ia pun menyeret anggota DPR Angelina Sondakh dalam kasus wisma atlet. Novel juga berhasil memenjarakan Nunun Nurbaeti, tersangka kasus suap cek pesawat pada pemilihan Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia pada 2014.

Kasus-kasus tadi hanya sedikit contoh praktik korupsi besar di negeri ini, yang berhasil dikuak pria yang menjadi penyidik KPK sejak menjadi penyidik tetap KPK pada 2014. Novel adalah salah satu penyidik terbaik di lembaga antikorupsi itu.