220 warga Banten menderita DBD, 3 orang meninggal

Terjadi peningkatan kasus DBD di semua kabupaten/kota di Provinsi Banten.

Petugas memberikan penanganan medis kepada pasien penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Rumah Sakit Umum Daerah Simpang Lima Gumul, Kediri, Jawa Timur, Senin (28/1)./ Antara Foto

Dinas Kesehatan Provinsi Banten mencatat 220 orang terkena penyakit demam berdarah dengue (DBD). Tiga di antaranya meninggal dunia.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan provinsi Banten, Wahyu Santoso, mengatakan kasus DBD mengalami peningkatan pada Januari ini. Peningkatan terjadi di semua kabupaten/kota, dengan kasus terbanyak terjadi di Kota Tangerang Selatan, yaitu sebanyak 200 kasus.

"Saat ini kasus paling banyak di Tangerang Selatan sekitar 200. Sisanya semua kabupaten/kota dan semua meningkat kalau dibanding bulan Desember," kata Wahyu saat ditemui wartawan di kantornya, Kota Serang, Rabu (30/1).

Menurut dia, berdasarkan siklusnya, penyakit DBD berada di masa paling rentan pada Januari hingga Maret. Hal ini karena kondisi cuaca dan lingkungan saat itu, membuat nyamuk Aedes aegypti, yang membawa virus DBD, dengan mudah berkembang biak.

Adapun periode kewaspadaan dini terhadap DBD, Wahyu melanjutkan, terjadi pada Desember. Menurutnya, seharusnya di masa-masa ini kegiatan deteksi dini dilakukan untuk mencegah meningkatnya penyebaran DBD.