71 periset Eijkman diberhentikan, PKS: Penyebab orang pintar lari ke luar negeri

Jangan sampai manajemen pemerintah yang amburadul membuat putra-putri terbaik bangsa menjadi "terbuang".

Anggota DPR RI Mardani Ali Sera. Foto: dpr.go.id/Dok/Man

Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtrera (PKS) Mardani Ali Sera menyebut, peleburan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman (LBME) ke dalam dalam Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) merupakan hal membingungkan.

Karena itu menurutnya, wajar apabila periset di Tanah Air ke luar negeri untuk mendapatkan ekosistem riset yang lebih baik.

Pernyataan ini terkait 113 tenaga honorer tidak diperpanjang kontraknya atau diberhentikan pascapeleburan Eijkman ke dalam BRIN. Dari 113 honorer ini, 71 di antaranya merupakan honorer periset.

"Bagi mereka yang hanya ingin berbakti kepada negeri melalui penelitiannya, didepak dari lembaga yang sudah jadi rumah merupakan hal yang membingungkan. Jadi wajar jika publik melihat hal ini sebagai salah satu penyebab banyak orang pintar Indonesia yang mencari ekosistem riset yang lebih baik di luar negeri," kata Mardani dalam keterangannya, Selasa (4/1).

Mardani mengatakan, jangan sampai manajemen pemerintah yang amburadul membuat putra-putri terbaik bangsa menjadi "terbuang".