733 mahasiswa eksodus ditangkap, Gubernur Papua ancam setop beasiswa

Para mahasiswa yang terlibat kerusuhan di Jayapura diduga ditunggangi ULMWP.

Pengunjuk rasa melakukan aksi di depan Kampus Universitas Cenderawasih, Abepura, Jayapura, Papua, Senin (23/9)./ Antara Foto

Gubernur Papua Lukas Enembe mengancam menghentikan pemberian beasiswa pada para mahasiswa eksodus yang pulang ke Papua. Gubernur pun meminta para mahasiswa yang saat ini masih berada di kampung halamannya, agar kembali ke kota tempat mereka selama ini menuntut ilmu.

"Jika tidak mau pulang (ke tempat studi), saya hentikan semua beasiswa dari saya. Di mana beasiswa ini bukan hanya dari pemerintah provinsi, dari kabupaten dan kota juga memberikan beasiswa, orang tua juga membiayai," kata Lukas di Jayapura, Selasa (24/9).

Dia mengimbau para mahasiswa yang saat ini pulang kampung untuk kembali melanjutkan studinya di perguruan tinggi masing-masing. Mereka juga diminta tidak mengganggu ketertiban umum selama berada di Papua.

"Kami minta untuk hari ini (24/9) mahasiswa yang ada harus kembali ke kota studi masing-masing di mana kami sudah siap untuk mengangkut kembali. Tidak boleh ada lagi anarkis di Provinsi Papua, jadi para mahasiswa ini harus siap dikembalikan," katanya. 

Para mahasiswa eksodus sebelumnya ditangkap polisi setelah diduga terlibat dalam kericuhan di Expo Waena, Distrik Heram, Kota Jayapura, Papua, Senin (23/9). Sebanyak 733 mahasiswa ditangkap Polda Papua karena diduga terlibat dalam kerusuhan tersebut. Penangkapan dilakukan untuk memudahkan polisi melakukan pemeriksaan, guna mengungkap peranan masing-masing.