75 pegawai KPK tak lolos ASN, Setara singgung radikalisme

KPK telah mengumumkan hasil tes wawasan kebangsaan 1.351 pegawai sebagai syarat alih status menjadi ASN. 

Ruang Tunggu Gedung Merah Putih KPK, DKI Jakarta, Agustus 2017. Google Maps/erwin ibrahim

Ketua Setara Institute, Hendardi mengatakan, kabar tidak lolosnya 75 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam alih status menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan hal biasa dan tidak perlu memantik perdebatan.

"Ada yang lolos dan ada yang gagal adalah lumrah," kata Hendardi kepada Alinea.id, Kamis (6/5).

Menurut Hendardi, tes ASN biasa dilakukan secara kuantitatif dan obyektif, termasuk biasanya menggunakan vendor pihak ketiga. "Untuk KPK yang melakukan test adalah BKN (Badan Kepegawaian Negara)," jelas dia.

Hendardi mengatakan, hal yang bisa dipastikan adalah justru pemerintah saat ini sedang giat menangani intoleransi dan radikalisme yang terus mengikis ideologi Pancasila. Baik di lingkungan ASN, TNI, Polri, universitas dan sekolah-sekolah, termasuk KPK.

"Siapa pun yang dalam dirinya bersemai intoleransi dan radikalisme, maka bisa saja tidak lolos uji moderasi bernegara dan beragama," ujar Hendardi.