Abdul Kahar Muzakkir: Penggerak nasionalisme Indonesia di Mesir

Abdul Kahar Muzakkir diberi gelar pahlawan nasional pada 8 November 2019. Bagaimana kiprahnya?

Abdul Kahar Muzakkir aktif menyuarakan nasionalisme Indonesia di Mesir, saat masih menjadi mahasiswa. /Minggu Pagi, 22 Juni 1950/Alinea.id/Dwi Setiawan.

Presiden Joko Widodo menyerahkan plakat anugerah gelar pahlawan nasional kepada para ahli waris di Istana Negara, Jakarta, Jumat (8/11). Ada enam tokoh yang menjadi pahlawan nasional baru, salah satunya tokoh Muhammadiyah asal Yogyakarta, Abdul Kahar Muzakkir.

Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dadang Kahmad mengatakan, Abdul Kahar sudah diusulkan menjadi pahlawan nasional sejak 2015. Saat itu, diusulkan pula nama Ki Bagus Hadikusumo dan Kasman Singodimedjo.

Menurutnya, Abdul Kahar layak diberi gelar pahlawan nasional karena terlibat aktif mempersiapkan kemerdekaan dan menggodok dasar negara Indonesia.

“Beliau seorang tokoh Muhammadiyah yang diakui semua kalangan. Sehingga, orang sering mengira, dia berasal dari kelompoknya juga,” tutur Dadang saat dihubungi Alinea.id, Selasa (12/11).

Lahir di Yogyakarta pada 16 September 1908, Abdul Kahar tumbuh sebagai seorang anak yang punya minat agama Islam yang dalam. Menariknya, ia bukan lahir dari pendidikan Belanda, seperti kebanyakan tokoh Indonesia penggerak kemerdekaan lainnya.