Ada tabir gelap yang tutupi Pilkada Jabar dan Jatim

Pemenang di kedua daerah tersebut akan sangat sulit diprediksi.

Direktur Eksekutif lembaga survei Charta Politika Yunarto Wijaya memberikan pemaparan hasil survei mengenai Pemilihan Kepala Daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur 2018, di Jakarta / Antara Foto

Pemilihan Kepala daerah (Pilkada) yang dilakukan di tiga provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat akan menjadi tolak ukur dari kinerja partai politik menjelang pemilihan umum 2019.

Untuk mengetahui peta elektoral pemilihan kepala daerah 2018, lembaga survei Charta Politika Indonesia melakukan survei preferensi politik masyarakat, terkait pemilihan kepala daerah 2018. Survei dilakukan dengan melibatkan 1200 responden dan margin of error 2,83%.

Direktur eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya menyatakan, dari ketiga daerah tersebut, setidaknya ada dua daerah yang yang persaingannya sangat sengit. Menurutnya, hal ini menjadi tabir gelap yang membuat pemenang di dua daerah tersebut akan sangat sulit diterka bahkan sampai detik terakhir pemilihan. 

"Bahkan belum bisa ditentukan pada level quick count yaitu di wilayah Jabar dan Jatim," kata Yunarto dalam rilis survei Charta Politika "Pemilihan Kepala Daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur 2018" di Es Teler 77 Jakarta, Kamis (7/6) malam.

Di Jawa Barat, dia menjelaskan, persaingan antara pasangan no urut 1, Ridwan Kamil-UU Ruzhanul Ulum dengan pasangan no 4 Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi berlangsung ketat. Dia merinci elektabilitas seluruh kandidat dengan Ridwan Kamil-UU mendapat 37,3%, Hasanuddin-Anton Charliyan 7,8%, Sudrajat-Ahmad Syaikhu 7,6%, sedangkan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi 34,5%.