Akui PJJ tak optimal, Nadiem ungkap 25% sekolah sudah PTM

PJJ bukan hanya berdampak terhadap kesehatan mental murid, tetapi juga orang tuanya.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makariem dalam suatu kunjungan/Instagram @nadiemmakarim

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim mengungkapkan, hingga saat ini, sebanyak 25% sekolah di Indonesia yang menggelar pembelajaran tatap muka (PTM).

Ia mengklaim, sekolah-sekolah tersebut telah melaksanakan PTM secara terbatas dengan protokol kesehatan ketat. Misalnya, kapasitas setiap ruangan di sekolah dibatasi maksimal 50%.

“Pada saat ini, mungkin tidak banyak orang tahu, tetapi sebenarnya 25% daripada sekolah kita sudah melaksanakan tatap muka,” ucapnya dalam diskusi virtual, Rabu (5/5).

Ia pun menyebut, tidak ada aktivitas di luar pembelajaran dalam PTM itu. Misalnya, tidak ada ekstrakurikuler dan kantin sekolah ditutup. Di sisi lain, selama PTM penggunaan masker diwajibkan.  “Masuk sekolah dan langsung pulang,” tutur Nadiem.

Pembelajaran jarak jauh (PJJ) via daring, kata dia, tidak optimal. Apalagi, di daerah terluar, terdepan, terpencil (3T) yang mana infrastrukturnya pun masih belum mamadai. Beban orang tua pun bertambah akibat PJJ.