Anies klaim kualitas udara DKI tak beda jauh dengan kota lain, ini faktanya

Di antara kota-kota besar di Indonesia, hanya Kota Jakarta dan Banten yang memiliki indeks kualitas udara di atas 100.

Suasana gedung perkantoran yang diselimuti asap putih di Jakarta, Sabtu (10/8)./ Antara Foto

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui kualitas udara di Jakarta berbeda dari ibu kota di negara lain. Namun, menurut Anies, kualitas udara di Jakarta tidak jauh berbeda dengan yang terjadi di kota-kota lain Indonesia.

Karenanya, Anies meminta masyarakat untuk mengumpulkan informasi komprehensif sebelum memberikan penilaian. "Menurut saya begini, kalau melihat data AirVisual ada baiknya dilihat semua kota-kota besar di Indonesia. Kalau melihatnya antar-ibu kota dunia, kita tidak memiliki potret yang lengkap Karena permasalahan udara tidak dibatasi oleh perbatasan geografis tata pemerintahan," kata Anies di Jakarta, Rabu (28/8).

Alinea.id pun mengecek data kualitas udara Jakarta di AirVisual. Saat diakses Rabu (28/8) pukul 15.40 WIB, Jakarta berada di peringkat keenam ibu kota negara dengan tingkat polusi udara terburuk di dunia.

AirVisual mencatat kualitas udara rata-rata Jakarta berada pada kategori tidak sehat untuk kalangan sensitif. US Air Quality Index (AQI) atau indeks kualitas udara Jakarta berada di angka 111, setara dengan parameter PM2.5 dengan konsentrasi 39,6 µg/m³. 

Dalam Indonesia AQI Ranking, Jakarta tidak masuk dalam 10 besar lokasi dengan tingkat polusi terburuk. Lima besar wilayah Indonesia dengan tingkat polusi udara terburuk adalah Depok, Pamulang, Parung, dan Sawangan, dengan indeks kualitas udara di angka 161. Posisi kelima ditempati oleh Ciputat dengan indeks kualitas udara di angka 160.