Aparat dan BPN diminta usut mafia tanah di kasus Dino Patti Djalal

Kediaman orang tua Penasihat Kemenparekraf, Dino Patti Djalal, disebut menjadi korban mafia tanah usai sertifikat berubah nama kepemilikan.

Penasihat Kemenparekraf, Dino Patti Djalal. Dokumentasi Lemhanas

Anggota Komisi II DPR, Mardani Ali Sera, meminta aparat penegak hukum membongkar praktik dan menangkap aktor mafia tanah dalam kasus yang menerpa Penasihat Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Dino Patti Djalal.

"Ini mesti dibongkar dan dianggap serius. Banyak kasus serupa dengan korban yang tidak bisa berteriak seperti Pak Dino Patti Djalal," katanya kepada Alinea, Rabu (10/2).

Tak hanya itu, politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini juga meminta Badan Pertanahan Nasional (BPN) membenahi tata kelola administrasi pertanahan dan menyelesaikan persoalan tersebut. "Ketiga, buat transparan dan akuntabel."

Mardani berkata, persoalan mafia tanah bukan hal baru. Dia mengaku, pernah mendapat kasus serupa saat mengunjungi Kantor Wilayah (Kanwil) Pertanahan Bali, di mana mafia menyasar lahan Universitas Udayana.

"Kami pernah kunjungan ke Kantor Wilayah Pertanahan Bali dan kasus pencaplokan tanah Universitas Udayana dilakukan oleh mafia tiap tahun. Ketika harga tanah naik, maka kasus pertanahan juga naik," paparnya.