Asal tak rusuh, Wiranto janji buka akses internet di Papua

Wiranto meminta maaf karena terpaksa membatasi akses internet di Papua.

Menko Polhukam Wiranto memberikan keterangan pers terkait kondisi terkini Papua di Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (2/9). /Antara Foto

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto meminta maaf kepada masyarakat Papua atas pembatasan internet yang terjadi di Papua dan Papua Barat. Menurut dia, pemerintah akan segera akses internet akan kembali normal jika situasi di Papua sudah kondusif.

"Kita masih butuh waktu sebentar saja. Jadi, tanggal 5 September nanti, kalau keadaan betul-betul kondusif, kita buka kembali," ujar Wiranto dalam konferensi pers di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (3/9).

Wiranto menjelaskan, pembatasan internet dilakukan untuk mencegah berita-berita bohong atau hoaks beredar di tengah masih maraknya aksi unjuk rasa di Papua. Menurut dia, hoaks yang beredar potensial memperburuk situasi di Papua. 

"Karena banyak yang nimbrung. Banyak yang campur tangan. Banyak yang menggunakan kesempatan untuk ikut-ikutan mengacaukan keadaan itu. Dengan alat apa? Dengan alat-alat media sosial (medsos) atau dengan internet," terang Wiranto.

Di era digital seperti saat ini, Wiranto mengatakan, hoaks sangat mudah disebar. Dalam hitungan detik, kabar hasutan dan berita-berita dengan nuansa negatif bisa mengancam stabilitas keamanan di Papua.