Bahas anggaran, Tito minta kepala daerah jangan buat pernyataan negatif di media

Mendagri minta kepala daerah perbanyak belanja yang dampaknya dapat dirasakan langsung masyarakat.

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian/Dokumentasi Kemendari

Pandemi Covid-19 mengajarkan pengelolaan anggaran dan pendapatan belanja daerah (APBD) diarahkan pada sektor publik. Kepala daerah diminta meningkatkan belanja pelayanan publik yang manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat luas.

Terkait hal itu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mendesak kepala daerah untuk mengurangi belanja aparatur, baik dari sisi administrasi umum, operasional dan pemeliharaan, belanja pegawai atau personalia, hingga terkait biaya perjalanan dinas.

Di sisi lain, pertemuan secara virtual akibat pandemi Covid-19 terbukti bisa menghasilkan output produktif. Maka, jelas Tito, dengan cara tersebut, anggaran belanja aparatur juga dapat dikurangi.

Anggaran itu dapat dialihkan untuk penyelesaian persoalan daerah masing-masing. Misalnya, persoalan pengelolaan sampah. Anggaran untuk belanja aparatur juga bisa dialokasikan untuk pembentukan tim yang bergerak khusus mengelolah sampah di malam hari. Sehingga, setiap paginya sudah dalam keadaan bersih.

“Tergantung masalahnya apa, kalau masalahnya misalnya kotoran sampah, upayakan buat tim (untuk) mengelola daerahnya sehingga bersih bebas sampah,” ucapnya dalam keterangan tertulis, Selasa (14/9).