Banjir di Manado, dua orang meninggal dunia

Banjir dan longsor terjadi pada Kamis (3/3).

Kondisi pemukiman warga yang terendam banjir di Manado. Dok Istimewa.

Dua warga meninggal dunia pada peristiwa banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kota Manado, Sulawesi Utara, pada Kamis (3/3). 

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menjelaskan, hasil kaji cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Manado, peristiwa itu terjadi akibat meluapnya daerah aliran sungai (DAS) Tondano, Sungai Sario, Sungai Malendeng, dan Sungai Bailang. Sebelumnya, hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Kota Manado sejak pukul 18.00 WIB hari itu.

"Dua warga dikabarkan meninggal dunia dan 278 jiwa dari 155 KK terdampak," katanya dalam keterangan resmi, Minggu (6/3). 

BPBD Kota Manado mencatat, sedikitnya ada 13 kelurahan di lima kecamatan yang terdampak peristiwa itu. Warga terdampak tersebar di Kelurahan Denlu, Kelurahan Malendeng, Kelurahan Paal Dua, Kelurahan Ranomuut di Kecamatan Paal Dua, Kelurahan Ranotana Weru, Kelurahan Karombasan Utara, dan Kelurahan Wanea di Kecamatan Wanea.

Kemudian,a Kelurahan Singkil Dua, Kelurahan Kombos Timur dan Kelurahan Tenate Tanjung di Kecamatan Singkil. Selanjutnya, Kelurahan Sumompo di Kecamatan Tuminting dan Kelurahan Taas, serta Kelurahan Tikala Baru di Kecamatan Tikala.