Hujan deras yang mengguyur beberapa wilayah di Indonesia, termasuk Jabodetabek, membuat sejumlah titik mengalami banjir. Salah satunya underpass MM2100 Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Lokasi itu sampai-sampai dibuat kolam renang dadakan oleh beberapa bocah. Air banjir tersebut tampak jernih dan bersih. Video aktivitas berenang di underpass tersebut pun viral di media sosial.
Bagi anak-anak, banjir memang malah dimanfaatkan untuk berenang. Walau airnya keruh, mereka seolah tak peduli. Padahal, berenang di air banjir punya risiko kesehatan.
Sunshine Coast Council menyebut, banjir penuh dengan bahaya yang tak terlihat. Airnya dapat terkontaminasi oleh limbah, pembuangan sampah, dan bakteri yang menimbulkan risiko penyakit yang ditularkan lewat tanah dan infeksi lainnya, termasuk infeksi kulit, diare, dan konjungtivitis.
“Banjir dapat membawa polutan ke perairan, sehingga tidak aman untuk berenang, terutama jika Anda memiliki luka terbuka atau infeksi,” ujar Koordinator Bencana Sunshine Coast Council, Bill Haddrill, dikutip dari situs Sunshine Coast Council.
“Perhatikan tanda-tanda polusi, seperti air yang berubah warna atau berbau, sampah yang mengambang, buih, atau serpihan.”
Menurut Direktur Kesehatan Masyarakat North Coast, Paul Corben dikutip dari Northern NSW Local Health District, berenang di air yang terkontaminasi dapat menyebabkan penyakit, termasuk infeksi telinga, infeksi mata, demam, dan diare.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyebut, paparan terhadap air banjir yang terkontaminasi dapat menyebabkan infeksi luka, ruam di kulit, penyakit gastrointestinal, tetanus, leptospirosis, dan melioidosis.
Situs Environment Protection Authority Victoria mengingatkan, kejernihan air bukanlah cara yang dapat diandalkan untuk menilai risiko kontaminasi. Bahkan, Environment Protection Authority Victoria menyarankan untuk tidak berenang di perairan terbuka, seperti sungai, danau, atau pantai—setidaknya selama 48 jam setelah hujan deras—dan lebih lama lagi jika terjadi banjir. Sebab, hujan lebat dapat membawa limbah, kotoran, dan zat berbahaya lainnya ke dalam air, sehingga meningkatkan risiko kontaminasi.
“Sebelum berenang, periksa terlebih dahulu kondisi kualitas air,” tulis situs Environment Protection Authority Victoria.