Banjir di Pekalongan, ratusan orang mengungsi 

Banjir terjadi akibat buruknya drainase ditambah luapan air sungai di sekitar lokasi.

Sejumlah anak-anak bermain di genangan banjir di rumahnya di Kelurahan Sampangan Gang 5, Pekalongan, Jawa Tengah, Minggu (26/1/2020). Foto Antara/Harviyan Perdana Putra

Hujan deras yang mengguyur wilayah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, menyebabkan 267 warga mengungsi. Tingginya intensitas hujan yang turun, menyebabkan air sungai meluap ke pemukiman warga.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pekalongan, warga menyebar di sejumlah titik pengungsian. Ada 172 orang yang mengungsi di Masjid Al Karomah, dan 20 orang di musala Al Ihsan. Kemudian di musala Alfatah 25 orang, dan musala Al Hikmah 20 orang, serta 30 orang di musala lain. 

"Berdasar data Sabtu pagi, sebanyak 267 warga mengungsi. Namun, kemungkinan saat ini sebagian korban banjir ada yang pulang ke rumahnya maupun bekerja," kata petugas BPBD Kota Pekalongan Dimas Arga Yudha di Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu (8/2).

Menurut dia, hujan deras yang turun sejak Jumat (7/2) sore mengakibatkan wilayah Kelurahan Tirto terendam banjir karena luapan air dari sungai Meduri dan Bremi. 

"Debit air sungai Meduri dan Sungai Bremi tinggi hingga meluap ke permukiman wilayah Kelurahan Tirto. Banjir ini juga terjadi akibat saluran drainase tidak berfungsi maksimal," katanya.