Bareskrim: Ada peningkatan jaringan narkoba di Jatim

Narkoba yang diedarkan di Jatim berasal dari daerah Sumatra.

Barang bukti Narkoba yang diamankan Bareskrim Polri dari para terasangka, Rabu (18/11/2020)/Foto Alinea/Ayu Mumpuni

Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Krisno Halomoan Siregar menyatakan, jalur peredaran narkoba masih banyak berasal dari daerah Sumatera. Namun, pengedarannya meningkat di Jawa Timur (Jatim) melalui Pelabuhan Bakauheni, Lampung.

"Rute lintas Sumatra masih menjadi rute sindikat memasukan barang ke Jawa. Penjualannya untuk Jakarta dan kota besar lain, tetapi ada peningkatan jaringan Jatim," kata Krisno di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu (18/11).

Dalam 22 hari terakhir saja, jelas dia, penyidik dapat mengungkap enam kasus dengan total tersangka 14 orang. Enam kasus yang diungkap merupakan jaringan Kalimantan Selatan-Jakarta, Sumatera Utara-Jawa Timur, Medan-Jakarta, Medan-Jawa Timur, dan Pekanbaru-Jakarta.

Penangkapan pertama, sambung Krisno, terjadi pada 27 Oktober 2020 dengan lima tersangka, yakni Lupi Aritno (50), Iwan Kurniawan (33), M. Yusuf (20), Hanapi alias Bang Madura (42), dan Abdul Kadir (24). Kelima tersangka ditangkap dengan barang bukti 5 kg sabu dan 380 butir ekstasi.

Penangkapan kedua, lanjut dia, terjadi pada 29 Oktober 2020 terhadap tersangka Artamus Rahmat Hidayat (22) dan Depta alias Oleh (24), dengan barang bukti 6 kg ganja.