Jadi korban pembobolan SNP, BCA masih hitung kerugian

PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) mengaku belum hitung kerugian pemberian kredit macet ke PT Sunprima Nusantara Pembiayaan (SNP Finance).

Lima orang tersangka dan barang bukti dihadirkan saat rilis kasus kejahatan di kantor Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (24/9)/ Antara Foto

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengaku belum menghitung kerugian pemberian kredit macet ke PT Sunprima Nusantara Pembiayaan (SNP Finance).

"Masih membutuhkan validasi yang mendalam terkait jumlah kredit macet. Jadi, kami belum bisa menjawab kerugian perusahaan kami," kata Direktur Utama PT BCA Jahja Setiaatmadja kepada Alinea.id, Rabu (26/9).

Senin (24/9) lalu, Bareskrim Polri telah merilis kerugian 14 bank yang dibobol anak perusahaan PT Cipta Mandiri Prima (Columbia) itu dengan total kerugian mencapai Rp14 triliun.

Jahja mengatakan BCA memberi pinjaman kredit berjangka pada anak usaha PT Cipta Mandiri Prima (Columbia) itu karena sudah percaya pada nama besar perusahaan tersebut. Apalagi, SNP Finance sudah lama beroperasi.   

"Kami sudah melaporkannya ke kepolisian atas kredit macet," ucap Jahja.