Bougenville, lidah mertua, serta mimpi Jakarta kurangi polusi udara

Seberapa efektif bougenville dan lidah mertua mengurangi polusi udara Jakarta?

Pemandangan Monumen Nasional dengan latar belakang gedung bertingkat yang diselimuti asap polusi di Jakarta, Senin (29/7)./ Antara Foto

Pada Minggu 18 Agustus 2019, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, ditemani anak bungsunya, Ismail Hakim, menanam tanaman hias bougenville di Jalan Sudirman, Jakarta. Selain untuk alasan estetika kota, penanaman bougenville menjadi salah satu upaya untuk menekan polusi udara Jakarta. 

"Hari ini kita sama-sama menanam tanaman Bougenville itu salah satu tanaman yang memiliki serapan terhadap polusi udara dengan kategori tinggi," kata Anies di Jalan Sudirman, Jakarta, Minggu (18/8).

Untuk tujuan itu, Anies memerintahkan penanaman 100.000 tanaman bougenville di sepanjang Jalan Sudirman-MH. Thamrin. Menurutnya, bougenville memiliki kemampuan menyerap polutan udara cukup tinggi. 

Staf Departemen Arsitektur Lanskap Fakultas Pertanian IPB Nizar Nasrullah mengatakan, tanaman bougenville memang dapat menyerap polutan udara. Hanya saja, untuk mengurangi polusi udara di Jakarta, penanaman bougenville saja tidak cukup.

"Tanaman ini efektif menyerap polutan. Namun, untuk mengurangi polusi udara skala kota, perlu beragam tanaman yang ditanam pada area RTH (Ruang Terbuka Hijau) yang luas," ujar Nizar saat dihubungi reporter Alinea.id, Selasa (20/8).