BP2MI klaim mengganti pegawainya dengan robot tidak mudah

BP2MI melaksanakan Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Jabatan terhadap 12 (dua belas) orang PPPK.

BP2MI klaim mengganti pegawainya dengan robot tidak mudah. Foto: BP2MI

Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mengklaim tidak semudah yang dibayangkan untuk mengganti para pegawai dengan robot meski instansi pemerintah telah berbasis Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).

Sekretaris Utama (Sestama) BP2MI, Rinardi mengatakan, instansinya bekerja langsung melayani masyarakat dan keluarga Indonesia. Pada tupoksi seperti ini harus ada sentuhan manusia.

“Tidak mungkin kami gantikan dengan robot. Tidak mungkin kami gantikan dengan AI atau kami gantikan dengan sistem. Pasti harus ada sentuhan manusianya,” kata Rinardi usai pelantikan PPPK BP2MI, Kamis (26/10).

Ia menyampaikan, kebutuhan penambahan pegawai itu tidak lagi linear. Bahkan, ia mengaku ingin meniru Kementerian Keuangan dengan konsep minus growth bukan zero growth.

“Jumlah yang pensiun adalah 5 yang masuk ada 3. Artinya apa? dua lagi digantikan apa? sistem, aplikasi, AI, machine learning, dan semuanya yang terkait teknologi informasi,” ujarnya.