Cemas peneliti ihwal koleksi mikroba di bawah BRIN

InaCC sebagai lembaga pusat penyimpanan koleksi mikroba yang semula di bawah LIPI, kini diintegrasi ke BRIN.

Ilustrasi peneliti. Alinea.id/DebbieAlyw.

Sejak rusak pada Maret 2021, sebuah mesin pembeku (freezer) milik Indonesia Culture Collection (InaCC)—lembaga pusat penyimpanan koleksi miroorganisme—telantar. Alat penting yang berfungsi mengawetkan mikroba itu layaknya pajangan di Cibinong Science Center, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

“Kami kan simpan (koleksi) itu di dalam alat (freezer) dengan suhu -80 derajat celsius. Nah, alat itu rusak,” ucap seorang sumber Alinea.id yang tak mau disebutkan identitasnya saat dihubungi, Selasa (22/2).

Sebagai seorang peneliti, ia khawatir koleksi mikroba yang ada di InaCC akan rusak, jika tak ada perawatan dan perbaikan terhadap alat penunjang pemeliharaan koleksi. Apalagi, katanya, koleksi tersebut penting dimanfaatkan untuk kesejahteraan umat manusia.

“Kalau (kerusakan koleksi mikroba) itu terjadi, enggak terhingga nilainya,” katanya. “Sangat mengkhawatirkan, kita tidak akan bisa menghitung kerugian itu.”

Kekhawatiran peneliti