Covid-19 renggut 50% lansia, Menkes buka peluang pakai vaksin Moderna-AstraZeneca

Kemenkes gelar vaksinasi untuk lansia besok pagi.

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin saat memberikan keterangan pers/Foto Setkab.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin bersyukur Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah memberi persetujuan penggunaan darurat (emergency use authorization/EUA) vaksin Covid-19 buatan Sinovac, China, untuk lanjut usia (lansia). Sebab lansia, 59 tahun ke atas, berisiko lebih tinggi meninggal dunia akibat terpapar Covid-19.

“Dari seluruh orang Indonesia yang pernah terpapar Covid-19 cuma 10%, tetapi total lansia yang meninggal karena Covid-19 itu 50%,” ucapnya dalam konferensi pers virtual, Minggu (7/2).

Untuk mempercepat program vaksinasi bagi lansia, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mulai besok, Senin (7/2), pukul 09.00 WIB, akan memulai penyuntikan vaksin ke para lansia.

Untuk prioritas pertama, Kemenkes akan menyasar tenaga kesehatan (nakes) berusia di atas 60 tahun sebanyak 11.600 orang. Menkes juga membuka peluang menggunakan vaksin Pfizer-BioTech, Moderna, hingga AstraZeneca untuk lansia.

“Jadi, vaksin-vaksin yang sudah mendapatkan EUA di luar negeri, contohnya seperti Moderna, di Amerika seperti Pfizer, dan AstraZeneca semuanya bisa di atas 60 tahun. Jadi, kalau mereka nanti saatnya tiba, kita peroleh, pasti akan bisa digunakan untuk orang-orang Indonesia di atas 60 tahun. Otomatis, menunggu persetujuan BPOM,” tutur Budi.