DPR kepada Kapolri: Jangan anggap enteng 'kerajaan bodong'

Idham menilai, fenomena ini marak lantaran sedang eranya.

Sejumlah pengunjung berada di gapura pintu masuk Kompleks Keraton Agung Sejagad di Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Jateng, Selasa (14/1/2020). Foto Antara/Anis Efizudin

Anggota Komisi III DPR, Cucun Ahmad Syamsurijal, "kegerahan" dengan fenomena "kerajaan-kerajaan bodong" di berbagai wilayah. Dirinya meminta Polri fokus mengusutnya.

"Ini jangan dianggap enteng. Ini, kan, ada korban juga seperti penipuan," katanya sela Rapat Kerja Komisi III DPR bersama Kapolri, Jenderal Idham Azis, dan jajarannya di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (30/1).

"Korps Bhayangkara" pun diharapkan tak sekadar menindak sesuai prosedur. Perlu ada edukasi kepada publik. "Bisa juga dilakukan deteksi dini," ucap politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.

Upaya-upaya tersebut diyakini penting untuk mengantisipasi jadanya korban-korban baru. Juga mampu meminimalisasi kejadian serupa di kemudian hari.

Gayung bersambut, kata berjawab. Idham mengakui, fenomena tersebut tengah menggurita. "Mungkin lagi eranya," ujar dia.