Anggota DPR sebut Kepala BPOM tidak kompeten dan cuci tangan kasus GGA

BPOM terkesan melempar tanggung jawab dalam kasus gagal ginjal akut anak.

Anggota Komisi VI DPR Andre Rosiade. Foto: dpr.go.id/Azka/Man

Anggota Komisi VI DPR Andre Rosiade, mengusulkan agar komisinya menggelar rapat gabungan dengan Kementerian Perdagangan, Kementerian Kesehatan, serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) membahas gagal ginjal akut pada anak. Rapat gabungan bertujuan untuk membongkar siapa sebenarnya yang paling bertanggung jawab dalam kasus tersebut.

Pangkalnya, Andre menilai, BPOM terkesan melempar tanggung jawab dalam kasus gagal ginjal akut anak. BPOM, kata dia, malah menyalahkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) atas bobolnya kandungan senyawa berbahaya dalam obat sirup.

"Ini kan urusan gagal ginjal akut menjadi PR kita, Pak (pimpinan Komisi VI). Yang kita tonton sekarang, kalau kita nonton rapat Komisi IX kemarin Pak, Kepala BPOM (Penny K Lukito) menyalahkan Menteri Perdagangan (Budi Gunadi Sadikin), kan itu yang terjadi," kata Andre dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VI DPR dengan Badan Perlindungan Konsumen Nasional di komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/11).

"Jadi, yang saya tonton adalah BPOM benar-benar buang tanggung jawab, menyalahkan Kementerian Perdagangan," imbuh dia.

Andre Rosiade pun menilai Kepala BPOM Penny K Lukito tidak kompeten dalam pengawasan obat. Hal itu terlihat, kata dia, ketika Penny menangani vaksin untuk Covid-19 dan kini pengawasan obat yang belakangan teridentifikasi mengandung senyawa berbahaya.