Efikasi 78%, BPOM: Sinopharm 100% dapat picu imun lansia

Zero positivity rate atau uji antibodi (Igg) adalah 98,09% pada orang dewasa dan 97,6% pada lansia. 

Ilustrasi. Pixabay

Hasil uji klinis fase II di Uni Emirat Arab dengan sekitar 42.000 subjek, efikasi vaksin Sinopharm sebesar 78%. Demikian disampaikan, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny Kusumastuti Lukito.

Berdasar, pengukuran imunogenisitas (kemampuan vaksin dalam memicu respon imun dari tubuh manusia) setelah 14 hari penyuntikan dosis kedua, sebesar 99,52% orang dewasa dan 100% lansia subjek memiliki antibodi dari vaksin Covid-19 Sinopharm. Rata-rata kenaikan titer antibodi netralisasi sebesar 156,5 pada orang dewasa dan 109,7 lansia.

Zero positivity rate atau uji antibodi (Igg) adalah 98,09% pada orang dewasa dan 97,6% pada lansia. Rata-rata kenaikan titer antibodi sebesar 1.374,4 pada orang dewasa dan 1.218 lansia. "Jadi, sangat tinggi,” ujar Penny dalam keterangan pers virtual, Jumat (30/4).

Kemudian, efek samping lokal vaksin Covid-19 Sinopharm berupa kemerahan dan pembengkakan di daerah suntikan. Sementara itu, efek samping sistemik berupa sakit kepala, nyeri otot, hingga batuk.

BPOM resmi mengeluarkan izin penggunaan darurat (emergency use authorization/EUA) untuk vaksin Sinopharm. Vaksin produksi Beijing-Bio Institute Biological Products, China, ini akan digunakan dalam program vaksinasi gotong royong. 
BPOM bersama Komite Nasional Pen ilai Obat, Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan para ahli klinis telah melakukan evaluasi keamanan, khasiat, serta mutu vaksin tersebut.