Efikasi vaksin di Brasil turun jadi 50,4%, Epidemiolog UI: Herd immunity lupakan saja

Efikasi vaksin Sinovac di Brasil masih di atas standar WHO sebesar 50%.

Ilustrasi vaksinasi/Pixabay.

Brasil mengumumkan efikasi vaksin Covid-19 buatan Sinovac, China, sebesar 50,4% dalam uji coba tahap akhir pada Selasa (12/1). Padahal pekan lalu, Institut Butantant merilis efikasi vaksin Covid-19 buatan Sinovac itu sebesar 78%.

Ahli epidemiologi dan biostatistik Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono mengatakan, merosotnya efikasi vaksin Covid-19 buatan Sinovac di Brazil tidak mempengaruhi keputusan diterbitkannya emergency use authorization (EUA) oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Sebab, efikasi vaksin Covid-19 tersebut masih di atas standar Organisasi Kesehatan Internasional (WHO) sebesar 50%.

Vaksin Covid-19 dinilai dapat mencegah penerimanya masuk ke rumah sakit karena gejala berat. Namun, kata dia, semua vaksin Covid-19 belum terbukti ampuh mencegah penerimanya dari ancaman terinfeksi.

Diketahui, dalam uji klinis di Indonesia, efikasi vaksin Covid-19 buatan Sinovac sebesar 65,3%. Artinya, risiko penerima vaksin Covid-19 untuk terinfeksi 1/3 lebih rendah daripada yang tidak mendapatkannya. Mereka yang tidak mendapatkan vaksin Covid-19 tiga kali lebih tinggi risiko terpapar daripada penerima vaksin Covid-19.

Menurut Pandu, efikasi vaksin Covid-19 sebesar 70% saja masih berat untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity).