Faisal Basri bongkar penyebab pegawai Kemenkeu doyan flexing

Kemenkeu pun disarankan melakukan rotasi jabatan melalui lelang sehingga bisa diisi non-ASN dan swasta bahkan dari kementerian/lembaga lain.

Ekonom senior INDEF, Faisal Basri, membongkar penyebab pegawai Kemenkeu doyan flexing. Alinea.id/Erlinda PW

Ekonom Senior INDEF, Faisal Basri, menilai, banyaknya pegawai Kementerian Keuangan (Kemenkeu), terutama Pajak dan Bea Cukai, yang bergaya hidup mewah dan pamer kekayaan (flexing) berasal dari latar belakang (background) yang sama.

"Dugaan saya, tapi makin lama makin yakin saya dengan tingkat keyakinan yang makin tinggi. Kalau pejabat itu berasal dari latar belakang yang sama," ujar Faisal dalam diskusi "Taat Bayar Pajak di Era Fenomena Pejabat Pamer Harta", Selasa (28/3).

Kesamaan tersebut, menurutnya, adalah mayoritas pegawai Pajak dan Bea Cukai tamatan Politeknik Keuangan Negara Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (PKN STAN) atau sekolah kedinasan sehingga membentuk jiwa korsa (esprit de corps).

Faisal lalu menceritakan tentang temannya. Katanya, kawannya tersebut berintegritas dan kritis. Namun, takkan melontarkan kritik terhadap pegawai Pajak atau Bea Cukai yang keliru.

"Nah, ini jadi esprit de corps. Lalu, jadi terbukti, kan, bahwa bukan hanya pejabatnya yang terlibat langsung, tapi istri-istrinya juga. Itu circle STAN," tuturnya.