Laksana Tri Handoko: Fokus BRIN ke produktivitas riset, bukan naikkan anggaran

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengakui penciutan anggaran riset dan inovasi. Anggaran lebih fokus untuk dana abadi.

Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko. Foto dok. BRIN

Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN akan memperkuat ekosistem riset dan inovasi. Fokusnya dalah meningkatkan produktivitas riset dan mendongkrak produktivitas multifaktor (multifactor productivity). BRIN tidak bertujuan mengejar peningkatan atau persentase anggaran untuk riset dan inovasi. 

"Pencapaian persentase anggaran itu bukan tujuan, karena itu indikator input. Tujuan kita adalah fokus ke output, yaitu bagaimana meningkatkan produktivitas riset dan meningkatkan MFP (multifactor productivity)," kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko di Gedung BJ Habibie, Jakarta, disitat dari laman BRIN, Sabtu (25/2).

Eks Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia atau LIPI itu merujuk pada indikator ekonomi makro di Perpres 38 Tahun 2018 tentang Rencana Induk Riset Nasional 2017-2045. Di perpres itu indikatornya ada tiga, yaitu input, output, dan outcome. Input adalah SDM dan anggaran, kemudian output, yaitu produktivitas riset, dan outcome adalah MFP. 

"MFP menunjukkan seberapa jauh riset itu memiliki efek terhadap ekonomi masyarakat di suatu negara," kata doktor fisika teori dari Universitas Hirosima, Jepang, itu. 

Anggaran terendah sepanjang sejarah