Gudang Brimob yang meledak simpan handak sisa perang

Tempat tersebut merupakan gudang penyimpan bahan peledak (handak) sisa perang dunia ke-2.

Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo (kanan) bersama Kabid Harmonisasi dan Penindakan Pelanggaran Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Budi Sugianti (kiri) menunjukkan barang bukti benih lobster saat rilis pengungkapan kasus penyelundupan benih lobster di Dittipidter Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa (13/8)./ Antara Foto

Polisi masih menyelidiki penyebab ledakan di Markas Korps Brimob, Srondol, Semarang, Jawa Tengah yang terjadi pada Sabtu (14/9) pukul 07.00 WIB.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, tempat tersebut merupakan gudang penyimpan bahan peledak (handak) sisa perang dunia ke-2.

"Ledakan tersebut diduga memang berasal dari handak-handak temuan dari masyarakat sisa perang dunia ke-2. Kemudian juga masih ada beberapa handak yang hari ini masih perlu dilakukan pendinginan dan sterilisasi," kata Dedi, di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (14/9).

Dedi menjelaskan, ada sejumlah mortir yang berada di gudang tersebut. Terdapat 6 buah mortir besar dengan ukuran sekitar 120 cm dan diameter 60 cm.

Kemudian mortir sedang dengan panjang 75 cm dan diameter 80cm, serta 8 buah mortir kecil ukuran 30 cm diameter 25 cm dan satu buah bom ranjau ukuran panjang 55 cm dengan diameter 80 cm.