Harapan besar di pundak Kepala BNN baru

Jokowi tak main-main menabuh genderang perang terhadap narkoba. Pelantikan Kepala BNN yang berintegritas dipilih sebagai salah satu jalan.

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Pol Heru Winarko melakukan sumpah ketika mengikuti pelantikan di Istana Negara Jakarta, Kamis (1/3)./ Antarafoto

Peremajaan struktur organisasi di Badan Narkotika Nasional (BNN) sebagai salah satu ihtiar pemberantasan narkoba dilakukan Presiden Indonesia, Jokowi. Di Istana negara hari ini, Kamis (1/3), Jokowi baru saja melantik Irjen Heru Winarko sebagai Kepala BNN, menggantikan Komjen Budi Waseso (Buwas). Figur Winarko dipilih, karena rekam jejaknya yang relatif baik di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Jokowi menjelaskan, peredaran narkoba yang berkelindan dengan segepok uang, rentan membuat orang tergoda. Untuk itulah dibutuhkan orang yang integritasnya telah teruji. Ditambah, di mata Jokowi, KPK terkenal sebagai institusi yang menerapkan good governance dan tata kelola yang apik.

Merespon pelantikan Winarko, Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA), Ray Rangkuti mengatakan, ada setumpuk PR yang harus dirampungkan Winarko. Ia diharapkan bisa menangkap pelaku utama atau bandar kelas kakap narkoba. Alih-alih menjebloskan pemakai ke bui atau menangkap pengedar kelas teri.

"Saya pribadi berharap ada kemauan keras untuk mengejar pelaku kelas kakapnya. Menyasar pemakai itu agar dikurangi," ujar Ray kepada Alinea, Kamis (1/3).

Ray menerangkan, jika levelnya masih pemakai, baiknya hal itu direhabilitasi saja tanpa harus dipidana. Apalagi, yang baru pemakai adalah pemula. "Kita semua sadar bahwa narkotika telah sangat dalam masuk ke tengah masyarakat kita. Tapi sangat jarang pelaku besarnya yang terkena jaring atau operasi," kata Ray.