sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Harapan besar di pundak Kepala BNN baru

Jokowi tak main-main menabuh genderang perang terhadap narkoba. Pelantikan Kepala BNN yang berintegritas dipilih sebagai salah satu jalan.

Arif Kusuma Fadholy
Arif Kusuma Fadholy Kamis, 01 Mar 2018 14:46 WIB
Harapan besar di pundak Kepala BNN baru

Peremajaan struktur organisasi di Badan Narkotika Nasional (BNN) sebagai salah satu ihtiar pemberantasan narkoba dilakukan Presiden Indonesia, Jokowi. Di Istana negara hari ini, Kamis (1/3), Jokowi baru saja melantik Irjen Heru Winarko sebagai Kepala BNN, menggantikan Komjen Budi Waseso (Buwas). Figur Winarko dipilih, karena rekam jejaknya yang relatif baik di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Jokowi menjelaskan, peredaran narkoba yang berkelindan dengan segepok uang, rentan membuat orang tergoda. Untuk itulah dibutuhkan orang yang integritasnya telah teruji. Ditambah, di mata Jokowi, KPK terkenal sebagai institusi yang menerapkan good governance dan tata kelola yang apik.

Merespon pelantikan Winarko, Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA), Ray Rangkuti mengatakan, ada setumpuk PR yang harus dirampungkan Winarko. Ia diharapkan bisa menangkap pelaku utama atau bandar kelas kakap narkoba. Alih-alih menjebloskan pemakai ke bui atau menangkap pengedar kelas teri.

"Saya pribadi berharap ada kemauan keras untuk mengejar pelaku kelas kakapnya. Menyasar pemakai itu agar dikurangi," ujar Ray kepada Alinea, Kamis (1/3).

Ray menerangkan, jika levelnya masih pemakai, baiknya hal itu direhabilitasi saja tanpa harus dipidana. Apalagi, yang baru pemakai adalah pemula. "Kita semua sadar bahwa narkotika telah sangat dalam masuk ke tengah masyarakat kita. Tapi sangat jarang pelaku besarnya yang terkena jaring atau operasi," kata Ray.

Dia mengungkapkan, BNN di tangan Buwas belum ada hasil yang signifikan. Pola yang sama dengan periode sebelumnya diyakini jadi hal yang menjegal upaya membongkar bandar narkoba. BNN harus berhenti memfokuskan diri pada penangkapan pemakai, tapi luput menyasar pemain besar.

"Mudah-mudahan eranya pak Heru ini, ada peningkatan signifikan," tandas Ray.

Sementara itu, Mantan Kepala BNN, Anang Iskandar menuturkan, Kepala BNN baru perlu menyiapkan langkah strategis agar indonesia bebas dari penyalahgunaan narkotika. Caranya dengan memerangi penyalah guna dan pengedar narkotika dengan benar.

Sponsored

"Perang melawan narkotika diharapkan dengan dua senjata secara seimbang dan dua arah. Perang terhadap pemakai dan ditangani dengan rehabilitasi. Sementara perang terhadap pengedar dengan hukuman pidana agar jera,” ujarnya dalam keterangan tertulis.

Anang menambahkan, BNN harus menyiapkan rehabilitasi yang selama ini belum terujud dengan baik. Langkah membangun sumber daya rehabilitasi yaitu peningkatan kualitas sumberdaya manusia yang mengawasi rehab serta pembangunan infrastruktur rehabilitasi yang kini masih minim.

"Mempertahankan sumberdaya pemberantasan yang sudah baik, memangkas ranting ranting yang dihinggapi benalu," tandasnya.

Sementara untuk pidana bui bagi para pengedar perlu ditegakkan proses pelaksanaannya. Jangan sampai terpidana narkoba yang sudah dijebloskan penjara justru menemukan ruang yang lebih mapan untuk mengawal peredaran dari balik jeruji. Apalagi disokong dengan dukungan keamanan dari aparat itu sendiri.

Berita Lainnya
×
tekid