Harga pangan naik jangan lagi dianggap wajar

Akiang, pedagang telur di Pontianak bilang sekalipun stok melimpah, namun karena mendekati lebaran harga memungkinkan naik.

Para spekulan memanfaatkan kenaikan harga pangan untuk mengeruk untung./Antara Foto

Tidak lagi ingin ribut-ribut soal harga pangan yang naik saat ramadan, pemerintah giat memastikan stok pangan di sejumlah daerah aman. Pemerintah memang tidak ingin kecolongan akan mekanisme pasar yang kerap ditunggangi para spekulan soal stok pangan. Maka, diangkatnya Budi Waseso sebagai Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) mengawal stok pangan khususnya beras di seluruh Indonesia pada April lalu. 

Tapi jauh sebelum Budi Waseso diangkat, Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla memutuskan untuk impor beras demi memenuhi kebutuhan dalam negeri. Catatan Alinea.id, impor beras dilakukan pada Januari sebanyak 500.000 ton. 

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman pun percaya diri menyatakan stok pangan siap untuk mencukupi kebutuhan masyarakat di Tanah Air menghadapi Lebaran 2018. Amran menyebut Kementerian Pertanian memantau stok di seluruh Indonesia, adapun komoditas yang disebutnya cukup adalah beras. Bahkan, Amran menjanjikan 1,5 juta ton beras bakal ditambah lagi dari jumlah saat ini. 

Caranya?

Selain panen, tentu impor pangan menjadi penyelamat stok pangan. Laman website Bulog mencatat realisasi operasi cadangan beras pemerintah atau CBP sebesar 306.618 ton. Sementara realisasi pengadaan beras sebesar 1,51 juta ton.