Ibu kota baru hanya akan dihuni paling banyak 1,5 juta penduduk

Ibu kota baru nantinya dibentuk bukan untuk menyaingi Jakarta.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro memberikan keterangan kepada pers. Antara Foto

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, mengungkapkan ibu kota baru pengganti Jakarta hanya akan dihuni oleh penduduk paling banyak sekitar 1,5 juta jiwa.

“Ke depan jika wacana pembentukan ibu kota baru ini dapat diimplementasikan,maka hanya akan diisi oleh 900 ribu hingga 1,5 juta penduduk saja,” kata Bambang dalam konferensi pers di Jakarta pada Selasa, (30/4).

Menurut Bambang, ibu kota baru nantinya dibentuk bukan untuk menyaingi Jakarta. Sebab,ibu kota baru nanti tidak didesign layaknya kota besar yang banyak gedung-gedung bertingkat.

"Karenanya saya ingin klarifikasi, bahwa ibu kota baru itu hanya untuk pusat pemerintahan dan mendukung pusat pemerintahan," ujar Bambang. 

Selain itu, kata Bambang, perpindahan ibu kota ini juga bertujuan untuk menghadirkan pemerataan pembangunan di Indonesia bagian timur. Juga sebagai upaya pemerintah yang ingin menciptakan sisten perkotaan yang sehat.