ICW yakin tak ada peran Firli Bahuri pada OTT Bupati Sidoarjo

ICW mengungkap bahwa OTT terhadap Bupati Sidoarjo sudah direncanakan sejak era Agus Rahardjo.

Bupati Sidoarjo Saiful Ilah (tengah) berjalan saat tiba di gedung KPK, Jakarta, Rabu (8/1/2020). Foto Antara/Reno Esnir/wsj.

Indonesian Corruption Watch (ICW) meyakini Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri, tak berperan dalam kegiatan operasi tangkap tangan atau OTT terhadap Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah, pada Selasa, (7/1) malam.

Peneliti ICW, Kurnia Ramadhana, mengatakan pihaknya memercayai giat penindakan atau OTT yang dilakukan para penyidik KPK kepada Saiful Ilah sudah lama direncanakan. Bahkan jauh sebelum Firli Bahuri menjabat sebagai Ketua KPK

“Sebab, saat ini banyak pihak yang seakan memberikan apresiasi atas kinerja dari pimpinan KPK baru. ICW sendiri tidak terlalu yakin operasi tangkap tangan ini berhasil dilakukan atas kontribusi dari pimpinan KPK baru. Ini direncanakan sejak masa kepimpinan Agus Rahardjo,” kata Kurnia melalui keterangan resmi yang diterima Alinea.id, di Jakarta, Rabu (8/1).

Lebih lanjut, Kurnia menjelaskan, giat operasi senyap pada Bupati Sidoarjo tak bisa serta merta ditafsirkan bahwa kehadiran Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 tentang perubahan kedua UU KPK itu efektif bagi lembaga antikorupsi untuk menjerat koruptor. Pasalnya, dia menilai, proses penindakan KPK akan jauh lebih lambat karena kehadiran Dewan Pengawas.

"Sederhana saja, bagaimana mungkin tangkap tangan akan efektif jika penyadapan saja memerlukan waktu lama karena harus melalui izin Dewan Pengawas,” ujarnya.