Iklan dan promosi rokok memengaruhi peningkatan perilaku merokok pada anak

Peningkatan perokok anak bukan saja menjadi kewajiban pemerintah.

Jumlah perokok pada remaja usia sekolah terus mengalami peningkatan./ Instagram @generasiantirokok

Jumlah perokok pada remaja usia sekolah terus mengalami peningkatan. Hal itu tercermin pada hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 yang mencatat 9,1% perilaku merokok remaja mengalami kenaikan dibandingkan dengan 2013 yang memperoleh 7,2%.

Angka tersebut terbilang masih jauh dari target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), yakni sebesar 5,4%. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) turut angkat bicara terkait persoalan ini.

Sekretaris Pengurus Harian YLKI Agus Suyatno menilai, diperlukan rancangan kebijakan yang jelas untuk mengatasi persoalan potensi anak kecanduan rokok. 

Dia melihat hal tersebut ke dalam beberapa indikasi. Di antaranya, masih maraknya penayangan iklan rokok di berbagai media, baik yang di dalam maupun luar ruangan.

"Indonesia kan negara Asia yang masih memperbolehkan penayangan iklan rokok di televisi. Sementara di negara lain, tidak ada. Belum lagi iklan rokok di luar ruang seperti di baliho-baliho," kata Agus, saat dihubungi, beberapa waktu lalu.