Integrasi transportasi butuh biaya besar

Integrasi transportasi di Jakarta Raya diperkirakan membutuhkan dana hingga Rp400 triliun dalam lima tahun.

Bus Transjakarta. / Facebook

Integrasi transportasi di Jakarta Raya diperkirakan membutuhkan dana hingga Rp400 triliun dalam lima tahun. Namun, pemerintah melalui APBN hanya mampu menggelontorkan dana Rp160 miliar.

Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono mengatakan, untuk mengintegrasikan transportasi Jakarta Raya membutuhkan investasi sebesar Rp400 triliun untuk lima tahun ke depan. 

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2018 mengamanatkan, bahwa sistem transportasi wilayah perkotaan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) sebagai bagian dari sistem transportasi nasional mempunyai peran yang strategis dalam mendukung pembangunan nasional. Oleh karena itu, pelayanan, konektivitas, dan mobilitas transportasi perlu ditingkatkan. 

Bambang mengatakan, BPTJ hanya diberi anggaran Rp160 miliar dari APBN untuk lima tahun ke depan. Tentu, untuk memenuhi kebutuhan anggaran yang diperlukan, dibutuhkan pihak swasta. 

"Kami menghitung 2020-2024, butuh hampir Rp400 triliun. Dari APBN cuma Rp160 miliar. Oleh karena itu, dari hitung-hitungan kami 70% itu adalah swasta," kata Bambang di kantor Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rabu (20/3).