IPW minta Kapolri baru hapus diskriminasi di Korps Bhayangkara

Kapolri harus membenahi persoalan internal dengan langkah awal penghapusan diskriminasi itu.

Ketua Presidium IPW Neta S Pane. facebook.com/neta.pane

Indonesian Police Watch (IPW) berharap, Kapolri baru dapat menghapuskan diskriminasi yang ada di Korps Bhayangkara.

Ketua Presidium IPW Neta S Pane menyebutkan, sejumlah diskriminasi yang sampai saat ini ada di Polri, di antaranya non-Akpol dilarang mengikuti Sespimen, perwira LAN 1 tidak boleh menjadi kapolda dan tidak adanya kapolda perempuan.

Neta berpandangan, Kapolri harus membenahi persoalan internal dengan langkah awal penghapusan diskriminasi itu.

"Polri sendiri harus menghadapi berbagai persoalan internal yang tak kalah berat. Misalnya adanya sejumlah ketentuan yang diskriminatif, seperti ketentuan non-Akpol dilarang mengikuti Sespimen, perwira LAN 1 tidak boleh menjadi kapolda, tidak adanya kapolda perempuan, dan lain-lain," tutur Neta dalam keterangan resminya, Rabu (13/1).

Neta berpandangan, masalah yang dihadapi Polri sekarang ini tidak bisa disamakan dengan era kapolri sebelumnya. Pasalnya, saat ini bangsa Indonesia sangat berat menghadapi isu ideologi, agama, radikalisme, separatisme, dan terorisme.