Jaga wilayah perbatasan, DPR berikan 3 usul untuk pemerintah

Bakamla sebelumnya mengungkapkan, ratusan hingga ribuan kapal Vietnam dan China menerobos ke wilayah perairan Indonesia.

Kapal Coast Guard China-5302 memotong haluan KRI Usman Harun-359 pada jarak sekitar 55 meter saat melaksanakan patroli mendekati kapal nelayan pukat China yang menangkap ikan di ZEE Indonesia, utara Pulau Natuna, Sabtu (11/1/2020). Foto Antara/M. Risyal Hidayat

Anggota Komisi I DPR, Sukamta, meminta pemerintah lebih serius menjaga teritorial negara di perbatasan dengan meningkatkan kapasitas patroli. Pangkalnya, masih banyak kapal asing yang masuk ke wilayah RI sehingga merugikan secara ekonomi dan mengancam kedaulatan.

"Terutama di wilayah Laut Natuna Utara, perlu ada konsentrasi yang lebih besar untuk melakukan patroli. Wilayah ini berdekatan dengan zona sengketa di Laut China Selatan (LCS) antara China dan negara-negara ASEA," katanya kepada Alinea.id, Kamis (16/9).

"Beberapa kali juga terjadi insiden kapal coast guard China masuk wilayah Indonesia. Jika Indonesia tidak bisa menujukkan kekuatan patroli keamanan yang memadai, pihak asing akan leluasa mengobok-obok wilayah Indonesia," sambungnya.

Dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi I DPR pada Senin (13/9), Badan Keamanan Laut (Bakamla) mengungkapkan, ratusan bahkan ribuan kapal Vietnam hingga China menerobos masuk wilayah Indonesia di Laut Natuna Utara. Ini berdasarkan hasil pengamatan secara langsung dari udara.

Sukamta lantas mengusulkan tiga pendekatan dalam mengatasi persoalan tersebut. Pertama, memperkuat kekuatan kapal patroli Bakamla, yang kini hanya ada 10 kapal dan dinilai tidak proprosional dalam menjaga wilayah laut yang luas.