Kapolri: Jika Indonesia terpecah bisa disusupi kepentingan asing

Kapolri menyebut, banyak kelompok yang mencoba mengganggu persatuan dan kesatuan Indonesia.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam Pidato Kebangsaan di Universitas Muhammadiyah Malang, Kamis (8/9). Dok Polri.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memandang banyak kelompok yang mencoba mengganggu persatuan dan kesatuan Indonesia. Hal itu dilakukan dengan upaya mengganti dasar negara Pancasila. 

Menurut Sigit hal itu selalu gagal karena elemen Bangsa Indonesia memiliki tekad kuat untuk mempertahankan segala bentuk perbedaan yang ada sebagai kekuatan. Baginya, keberagaman menjadi kekuatan dan modal Indonesia untuk bisa melakukan lompatan jauh. 

“Sebaliknya kalau keberagaman mudah dipecah dan mudah disusupi dengan isu-isu, maka kita harus ingat perpecahan artinya membuat kita lemah dan disusupi kepentingan asing. Kepentingan negara-negara yang ingin kuasai apa yang kita miliki selama ini," kata Sigit dalam keterangan, Kamis (8/9).

Sigit menyebut, dengan dipercaya menjadi tuan rumah Presidensi G-20 menjadi kekuatan kepemimpinan Indonesia di dunia. Dalam hal ini, dapat dijadikan momentum untuk mengarahkan kebijakan politik dunia dan mendorong terciptanya perdamaian dunia serta membangun Indonesia yang sejahtera. 

Dengan adanya posisi politik bebas aktif Indonesia, bisa dijadikan momentum membawa perdamaian dunia, apalagi di tengah terjadinya konflik Negara Rusia dan Ukraina. Mengingat, seluruh dunia termasuk Indonesia kini mulai merasakan dampak dari terjadinya perseteruan kedua bangsa tersebut.