sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kapolri: Jika Indonesia terpecah bisa disusupi kepentingan asing

Kapolri menyebut, banyak kelompok yang mencoba mengganggu persatuan dan kesatuan Indonesia.

Immanuel Christian
Immanuel Christian Kamis, 08 Sep 2022 18:26 WIB
Kapolri: Jika Indonesia terpecah bisa disusupi kepentingan asing

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memandang banyak kelompok yang mencoba mengganggu persatuan dan kesatuan Indonesia. Hal itu dilakukan dengan upaya mengganti dasar negara Pancasila. 

Menurut Sigit hal itu selalu gagal karena elemen Bangsa Indonesia memiliki tekad kuat untuk mempertahankan segala bentuk perbedaan yang ada sebagai kekuatan. Baginya, keberagaman menjadi kekuatan dan modal Indonesia untuk bisa melakukan lompatan jauh. 

“Sebaliknya kalau keberagaman mudah dipecah dan mudah disusupi dengan isu-isu, maka kita harus ingat perpecahan artinya membuat kita lemah dan disusupi kepentingan asing. Kepentingan negara-negara yang ingin kuasai apa yang kita miliki selama ini," kata Sigit dalam keterangan, Kamis (8/9).

Sigit menyebut, dengan dipercaya menjadi tuan rumah Presidensi G-20 menjadi kekuatan kepemimpinan Indonesia di dunia. Dalam hal ini, dapat dijadikan momentum untuk mengarahkan kebijakan politik dunia dan mendorong terciptanya perdamaian dunia serta membangun Indonesia yang sejahtera. 

Dengan adanya posisi politik bebas aktif Indonesia, bisa dijadikan momentum membawa perdamaian dunia, apalagi di tengah terjadinya konflik Negara Rusia dan Ukraina. Mengingat, seluruh dunia termasuk Indonesia kini mulai merasakan dampak dari terjadinya perseteruan kedua bangsa tersebut. 

Apabila hal itu tidak diantisipasi dan dijaga oleh seluruh elemen bangsa, hal itu bisa memengaruhi stabilitas situasi keamanan dan ketertiban masyarakat. Hal itu yang harus dicegah. 

"Awalnya kita anggap tidak mengganggu, tapi kemudian berlangsung panjang dan kita mulai terdampak, hampir di seluruh sektor baik petani, pengusaha bahkan masyarakat. Bicara lingkungan global, banyak hal yang perlu diperhatikan. Karena ada beberapa hal yang berdampak ke situasi di Indonesia, kalau kami biarkan akan berdampak ke hal-hal situasi kamtibmas," ucap Sigit. 

Kekuatan besar ketiga yang dimiliki Indonesia, dikatakan Sigit, soal bagaimana Negara Indonesia harus mampu memanfaatkan kekayaan alam. Dalam hal ini, Sigit menekankan, Pemerintah terus berupaya melakukan transformasi ekonomi dalam rangka melakukan pengelolaan sumber daya alam dalam negeri. Tujuannya tentu untuk kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. 

Sponsored

Sigit merinci upaya yang sudah dilakukan Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dalam rangka meningkatkan pertumbuhan perekonomian Indonesia. Di antaranya, meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB), peningkatan investasi, hilirisasi industri, pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang merupakan wujud pemerataan perekonomian di seluruh Indonesia. 

Lalu, wilayah sebagai basis pembangunan, percepatan pembangunan di Papua dan Papua Barat, pembentukan Otonomi Daerah Baru (ODB). Menurut Sigit, untuk mendukung transformasi ekonomi Indonesia tentunya diperlukan SDM yang unggul serta berdaya saing, produktivitas sektor ekonomi, ekonomi hijau, transformasi digital, integrasi ekonomi domestik dan pemindahan IKN. 

"Kita memiliki sumber daya alam yang sangat luar biasa. Sehingga harus betul-betul kita kelola dengan baik, hilirisasi industri termasuk mempersiapkan sumber daya manusia yang unggul serta transfer knowledge harus berjalan dengan baik. Bagaimana utamanya menjaga persatuan dan kesatuan, ini modal besar," tutur Sigit. 

Tak hanya dinamika global yang harus diwaspadai, Sigit berpandangan bahwa, situasi lingkungan dalam negeri juga harus diperhatikan. Apalagi, tahapan Pemilu 2024 saat ini sudah dimulai. 

Berkaca dari pesta demokrasi sebelumnya, Sigit menekankan, semua lapisan masyarakat harus bersatu tekad menolak terjadinya polarisasi, hate speech, hoaks, hingga politik identitas. Pasalnya, sambung Sigit, hal tersebut dapat menimbulkan perpecahan sesama anak Bangsa Indonesia. 

Berita Lainnya
×
tekid