Pencopotan Kapolres Kampar bentuk arogansi Kapolri Idham Azis

Hal yang perlu dilakukan Idham Azis yakni memberikan teguran kepada Asep, bukan langsung mencopotnya.

Calon Kapolri Komjen Pol Idham Azis mengikuti Uji Kelayakan dan Kepatutan Kapolri di ruang Komisi III, Komplek Parlemen, Jakarta. Antara Foto

Ketua Presidium Indonesian Police Watch (IPW), Neta S Pane, menilai pencopotan AKBP Asep Darmawan sebagai Kapolres Kampar, Riau, merupakan bentuk arogansi Kapolri Idham Azis. Diketahui, AKBP Asep dicopot dari jabatannya berdasarkan surat telegram resmi bernomor ST/3094/XI/KEP/2019 tertanggal 18 November 2019.

Menurut Neta, sikap AKBP Asep yang mengobrol di saat Kapolri Idham Azis memberikan arahan pada sebuah acara hanyalah hal sepele. Menurutnya, hal yang perlu dilakukan Idham Azis yakni memberikan teguran kepada Asep, bukan langsung mencopotnya.

“Sebaiknya yang bersangkutan cukup diingatkan agar serius memperhatikan arahan kapolri dan tidak perlu dicopot,” kata Neta saat dihubungi Alinea.id di Jakarta pada Selasa, (19/11).

Neta menuturkan, Jenderal Pol Idham Azis sebagai pimpinan Polri seharusnya menjadi orang tua atau bapak yang dapat mengingatkan atau mengayomi bawahannya. Terlebih, Idham Azis masih terbilang baru menjabat sebagai Kapolri.

Lebih lanjut, Neta menuturkan, di mata masyarakat, pencopotan AKBP Asep dari jabatannya akan menjadi penilaian negatif bagi Idham Azis selaku pimpinan. Bahkan, dalam persoalan tersebut tidak seharusnya dilanjutkan dengan pemeriksaan Asep oleh Divisi Provesi dan Pengamanan Polri.