Karhutla tertanggulangi, udara Riau membaik

Hasil pemantauan satelit pada Minggu (28/7) tidak menunjukkan adanya hospot yang disebabkan karhutla.

Sejumlah personel TNI Koramil 09 Langgam bersama pemadam kebakaran PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) berusaha memadamkan kebakaran lahan gambut di Desa Penarikan Kecamatan Langgam Kabupaten Pelalawan, Riau, Minggu (28/7)./ Antara Foto

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan kualitas udara di Provinsi Riau telah kembali membaik. Hal ini seiring dengan tak adanya hotspot yang berada di wilayah ini.

Satelit Aqua, Terra, SNNP pada catalog modis LAPAN yang melakukan pemantauan hotspot wilayah Riau pada 28 Juli pada pukul 16.00 WIB, tidak mendeteksi adanya hotspot (0 titik). Pada pukul 07.00 WIB di hari yang sama, satelit mendeteksi adanya hotspot pada 89 titik dengan 72 titik kategori sedang dan 17 titik kategori tinggi.

Pelaksana harian Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Agus Wibowo mengatakan, pantauan satelit pada Minggu (28/7) sore tidak menunjukkan adanya hotspot di Riau. 

"Pantauan kondisi udara di beberapa tempat oleh petugas lapangan juga menunjukkan sudah membaik, nilai Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Pekanbaru pada Minggu (28/7), pukul 18.00 WIB menunjukkan angka 47,29 (baik)," ujar Agus dalam keterangan resminya.

Untuk menanggulangi karhutla di Riau, BNPB dan tim gabungan mengerahkan 17 unit helikopter dikerahkan untuk melakukan water bombing. Kegiatan ini juga diperkuat dengan adanya dua pesawat untuk Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).