Kasus demam berdarah meningkat saat pandemi Covid

Pandemi Covid-19 memperburuk kondisi dan berpotensi mengulang kembali angka kematian kasus demam berdarah pada 1968.

Pasien penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan di lorong Paviliun Seruni Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Kamis (31/1/2019).Foto Antara

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementeri Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, mengungkapkan delapan provinsi tertinggi kasus demam berdarah. Yaitu, provinsi Jawa Barat, Lampung, NTT, Jawa Timur, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan Sulawesi Selatan.

Delapan provinsi tersebut juga melaporkan kasus Covid-19 tertinggi. Bahkan, tiga provinsi (Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Sulawesi Selatan) di antaranya konsisten melaporkan kasus baru Covid-19 tertinggi beberapa hari terakhir.

“Demam berdarah ini juga menimbulkan angka kematian. Jadi, angka kematian kita saat ini sudah mencapai 346 (orang) dan kurang lebih gambarannya sama. Merupakan provinsi yang merupakan kasus tertinggi kematian (Covid-19),” tutur Nadia dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Senin (22/6).

Puncak kasus demam berdarah setiap tahun biasanya terjadi pada Maret. Namun, saat ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Penambahan kasus baru demam berdarah masih terlaporkan hingga Juni ini.

“Kami masih menemukan jumlah kasus demam berdarah cukup banyak. Artinya, angka ini berbeda dengan kasus sebelum-sebelumnya,” ucapnya.