Kawat berduri dan water canon adang pergerakan mahasiswa ke Istana

Jalan Merdeka Barat sudah ditutup polisi, namun bus Transjakarta masih diperbolehkan melintas.

Sejumlah anggota polisi beridiri di belakang barikade kawat berduri untuk melakukan penjaagaan pada saat demo mahasiswa. Alinea.id/Akbar Ridwan

Pihak kepolisian tampak sudah berjaga-jaga di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, yang menuju Istana Merdeka. Penjagaan itu dilakukan untuk mengamankan aksi unjuk rasa yang akan dilakukan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI).

Dari pantauan Alinea.id di lapangan, pada pukul 12.50 WIB kawat berduri sudah membentang di Jalan Merdeka Barat. Bentangan kawat berduri itu berada di depan Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata, Jakarta. Selain membentangkan kawat berduri, ada pula kendaraan taktis seperti water canon yang sudah disiapkan.

Kendati jalan sudah ditutup, bus Transjakarta masih diperbolehkan melintas. Sementara itu, walau pihak kepolisan tidak mengeluarkan Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP), aksi unjuk rasa oleh mahasiswa tetap akan digelar pada pukul 13.00 WIB sampai 18.00 WIB. Hal itu pun telah dikonfirmasi oleh pihak BEM SI.

“Kami ini di negara demokrasi. Karena itu, kami akan tetap menggelar aksi. Surat aksi itu kan pemberitahuan, bukan izin,” kata Koordinator BEM SI, Ghozi Basyir Amirullah saat dikonfirmasi di Jakarta.

Unjuk rasa mahasiswa sengaja digelar hari ini, Kamis (17/10) karena bertepatan dengan berlakunya UU KPK hasil revisi. Sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, bahwa setelah 30 hari sejak pengesahan, UU secara otomatis akan berlaku meski belum ditandatangani oleh presiden.