Keamanan dan efikasi jadi kunci kelayakan vaksin

Apabila mencermati rekomendasi WHO, selama vaksin memiliki efikasi di atas 50%, bisa digunakan dalam situasi pandemi.

Ilustrasi vaksin Covid-19. Alinea.id/Oky Diaz.

Pandemi Covid-19 yang telah menewaskan jutaan orang di seluruh dunia membuat keberadaan vaksin menjadi sangat dibutuhkan. Dalam prosesnya, pembuatan vaksin biasanya membutuhkan waktu bertahun-tahun.

Akan tetapi, dalam situasi pandemi yang melanda seluruh dunia, dengan penerbitan izin penggunaan darurat, penelitian vaksin bisa dipercepat dari biasanya. Penelitian yang lebih cepat ini menimbulkan pertanyaan akan kelayakan sebuah vaksin.

Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Amin Soebandrio menuturkan, ada beberapa kriteria untuk menilai kelayakan suatu vaksin.

"Kriterianya seperti keamanan, efikasi, kemudian cara pemberiannya harus sesederhana mungkin, tidak kompleks, pembuatannya tidak rumit, dan harus semurah mungkin," ujar Amin, Minggu (17/1).

Namun, kriteria yang paling utama menurut Amin, adalah keamanan dan efikasi. Apabila mencermati rekomendasi WHO, selama vaksin memiliki efikasi di atas 50%, maka bisa digunakan dalam situasi pandemi.