sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Keamanan dan efikasi jadi kunci kelayakan vaksin

Apabila mencermati rekomendasi WHO, selama vaksin memiliki efikasi di atas 50%, bisa digunakan dalam situasi pandemi.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Minggu, 17 Jan 2021 22:00 WIB
Keamanan dan efikasi jadi kunci kelayakan vaksin

Pandemi Covid-19 yang telah menewaskan jutaan orang di seluruh dunia membuat keberadaan vaksin menjadi sangat dibutuhkan. Dalam prosesnya, pembuatan vaksin biasanya membutuhkan waktu bertahun-tahun.

Akan tetapi, dalam situasi pandemi yang melanda seluruh dunia, dengan penerbitan izin penggunaan darurat, penelitian vaksin bisa dipercepat dari biasanya. Penelitian yang lebih cepat ini menimbulkan pertanyaan akan kelayakan sebuah vaksin.

Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Amin Soebandrio menuturkan, ada beberapa kriteria untuk menilai kelayakan suatu vaksin.

"Kriterianya seperti keamanan, efikasi, kemudian cara pemberiannya harus sesederhana mungkin, tidak kompleks, pembuatannya tidak rumit, dan harus semurah mungkin," ujar Amin, Minggu (17/1).

Namun, kriteria yang paling utama menurut Amin, adalah keamanan dan efikasi. Apabila mencermati rekomendasi WHO, selama vaksin memiliki efikasi di atas 50%, maka bisa digunakan dalam situasi pandemi.

Menurutnya, mesti ingat jika suplai vaksin untuk seluruh dunia belum sebanding dengan jumlah penduduk dunia yang diperkirakan sebanyak 7 miliar. Dengan pertimbangan tersebut, maka vaksin dengan efikasi 50% layak digunakan.

"Vaksin ini adalah suatu upaya yang penting, walaupun bukan satu-satunya. Perlu diingat juga vaksin ini bukan urusan perorangan, tetapi ketika sekelompok orang sudah divaksin, orang-orang itu bisa melindungi orang lain yang tidak divaksin," tutur dia.

Dia mengingatkan, sebelum ada vaksin, harus menjalankan protokol kesehatan, begitu pula setelah ada vaksin, kita tetap harus menjalankan protokol kesehatan. Vaksin dan protokol kesehatan harus berjalan berdampingan.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid