Mutasi Covid-19 lebih cepat menular, Kemenkes imbau perketat prokes

Kemenkes imbau masyarakat tetap tenang tidak perlu resah

Juru bicara vaksin Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi/Foto dok HUMAS BNPB

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Siti Nadia Tarmizi mengatakan, mutasi virus corona B.1.1.7 yang sudah masuk Indonesia lebih cepat menular. Untuk itu pihaknya mengimbau masyarakat memperketat disiplin protokol kesehatan.

"Kami imbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak perlu resah, namun harus tetap waspada. Meskipun tingkat keganasan varian baru virus Covid-19 ini belum diketahui, namun dengan kemampuan penularan yang lebih tinggi, kami menghimbau masyarakat harus lebih waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan harus lebih diperketat, serta mensukseskan program vaksinasi Covid-19," kata dr. Nadia dalam keterangannya, Jumat (5/3).

Virus corona, jelas Nadia, merupakan tipe virus RNA (ribonucleic acid) yang secara alami mudah mengalami mutasi dan mutasi memang merupakan kemampuan virus untuk bertahan hidup.

"Hingga saat ini, kami belum mendapatkan bukti ilmiah bahwa virus mutasi Covid-19 ini lebih tinggi tingkat keganasannya dibanding virus Covid-19 yang awal. Namun, dari beberapa penelitian di negara lain menunjukkan varian virus baru ini lebih cepat menular," terangnya.

Dia menjelaskan, mutasi terjadi pada bagian tanduk atau spike virus memicu lebih mudah masuk ke sel sasaran, sehingga penularannya akan lebih cepat dibanding varian lama. Kecepatan penularan mutasi virus tersebut, jelasnya, tidak menyebabkan bertambah parahnya penyakit. Namun, penelitian terkait varian baru Covid-19 terus dilakukan.