sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Mutasi Covid-19 lebih cepat menular, Kemenkes imbau perketat prokes

Kemenkes imbau masyarakat tetap tenang tidak perlu resah

Fathor Rasi
Fathor Rasi Jumat, 05 Mar 2021 23:15 WIB
Mutasi Covid-19 lebih cepat menular, Kemenkes imbau perketat prokes

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Siti Nadia Tarmizi mengatakan, mutasi virus corona B.1.1.7 yang sudah masuk Indonesia lebih cepat menular. Untuk itu pihaknya mengimbau masyarakat memperketat disiplin protokol kesehatan.

"Kami imbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak perlu resah, namun harus tetap waspada. Meskipun tingkat keganasan varian baru virus Covid-19 ini belum diketahui, namun dengan kemampuan penularan yang lebih tinggi, kami menghimbau masyarakat harus lebih waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan harus lebih diperketat, serta mensukseskan program vaksinasi Covid-19," kata dr. Nadia dalam keterangannya, Jumat (5/3).

Virus corona, jelas Nadia, merupakan tipe virus RNA (ribonucleic acid) yang secara alami mudah mengalami mutasi dan mutasi memang merupakan kemampuan virus untuk bertahan hidup.

"Hingga saat ini, kami belum mendapatkan bukti ilmiah bahwa virus mutasi Covid-19 ini lebih tinggi tingkat keganasannya dibanding virus Covid-19 yang awal. Namun, dari beberapa penelitian di negara lain menunjukkan varian virus baru ini lebih cepat menular," terangnya.

Dia menjelaskan, mutasi terjadi pada bagian tanduk atau spike virus memicu lebih mudah masuk ke sel sasaran, sehingga penularannya akan lebih cepat dibanding varian lama. Kecepatan penularan mutasi virus tersebut, jelasnya, tidak menyebabkan bertambah parahnya penyakit. Namun, penelitian terkait varian baru Covid-19 terus dilakukan.

Terkait kinerja vaksin Covid-19, urai dr. Nadia, para peneliti yang mendalami virus Corona B.1.1.7 mengonfirmasi bahwa efektivitas inokulasi terhadap virus masih pada level bisa diterima, sehingga sejauh ini belum mengganggu kinerja vaksin.

Vaksin yang sekarang digunakan pemerintah, katanya, masih efektif untuk mencegah penularan mutasi virus sehingga tidak akan mempengaruhi kekebalan kelompok.

Terakhir, jelang libur panjang, dr. Nadia kembali mengimbau masyarakat menahan diri dan tidak bepergian. 

Sponsored

"Selain itu, menjelang libur panjang akhir pekan ini, kami imbau dengan sangat masyarakat untuk menahan diri dan tidak bepergian dulu mengingat setelah libur panjang, umumnya terjadi peningkatan kasus positif Covid-19 dari kluster keluarga,'' pungkasnya.

Sebelumnya, Kemenkes menerima informasi adanya dua kasus positif Covid-19 dengan mutasi virus corona dari Inggris atau B.1.1.7 pada Senin, 1 Maret 2021. Dua kasus tersebut merupakan hasil temuan dari 462 sampel yang diperiksa. Mutasi virus Corona B.1.1.7 sebelumnya pertama kali diumumkan di Inggris pada Desember 2020.

 

Berita Lainnya
×
tekid