Kementerian PUPR genjot akses air minum dan sanitasi untuk cegah stunting

Berbagai langkah dilakukan pemerintah untuk mencapai target tengkes atau stunting 14% pada 2024 dari posisi saat ini 21,6%.

Ilustrasi stunting. Foto Pixabay.

Berbagai langkah dilakukan pemerintah untuk mencapai target tengkes atau stunting 14% pada 2024 dari posisi saat ini 21,6%. Selain intervensi langsung, intervensi dilakukan secara tidak langsung lewat penyediaan sarana air minum dan sanitasi. 

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menjelaskan, dukungan infrastruktur diberikan Kementerian PUPR melalui program padat karya Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya berupa Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas).

Pelaksanaan kegiatan infrastruktur berbasis masyarakat ini, kata dia, bertujuan untuk mendistribusikan anggaran infrastruktur kerakyatan hingga ke desa atau pelosok serta mendorong perekonomian masyarakat dan memperluas lapangan pekerjaan.

Intervensi sensitif atau tidak langsung ini, kata Basuki, selain menyediakan sarana dan prasarana sanitasi layak berupa pembangunan jamban dan tangki septik individual maupun komunal, kegiatan Sanimas juga mendorong perubahan perilaku hidup bersih dan sehat.

Basuki menekankan pentingnya akses air minum dan sanitasi yang layak untuk pencegahan stunting. "Apabila anak-anak Indonesia tidak mendapatkan air bersih dan sanitasi yang baik akan berisiko stunting. Ini harus dihindari. Karena itu Pemerintah gencar melaksanakan program penyediaan air bersih dan sanitasi," kata dia, Minggu (23/7).