Ketua DPR: Maknai Iduladha untuk kepentingan yang lebih luas

Esensi kurban dalam ibadah, menurut dia, perlu diperluas sesuai situasi saat ini.

Ketua DPR, Puan Maharani (kanan). Dokumentasi DPR

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Puan Maharani, menyatakan, Iduladha 1442 Hijriah harus dimaknai lebih luas di tengah situasi pandemi Covid-19. Esensi kurban dalam ibadah, menurut dia, perlu diperluas sesuai situasi saat ini.

"Dalam Iduladha kita diminta memahami, dalam hidup ini ada hal yang sebaiknya kita kurbankan untuk kepentingan yang lebih besar," kata Puan dalam keterangannya, Selasa (20/7).

Puan merujuk pada sejarah awal ibadah kurban yang kembali ke Nabi Ibrahim. Kata dia, nabi mendahulukan perintah Allah di atas kepentingannya sendiri

"Bahkan menunggu lama untuk bisa mendapatkan keturunan, yaitu Ismail," ujar Puan.

Dalam situasi itu, Ibrahim mendapat wahyu untuk mengorbankan sang putra yang lama dinantinya. Pada hari ini, lanjut Puan, pandemi Covid-19 masih menjadi kenyataan keseharian. 
Memaknai Iduladha dalam situasi seperti saat ini, ujar Puan, semestinya juga bisa diperluas dengan esensi kepentingan lebih besar yang sama.